Hari Kartini “Menggali Spirit Pergerakan Perempuan”
Oleh: Desmiati Ishak
Awal abad ke-20-an merupakan satu periode penting dalam sejarah Indonesia, termasuk dalam hal gerakan perempuan. Pengalaman RA Kartini sangat penting untuk diperhatikan, karena beliau adalah pelaku sejarah munculnya kesadaran baru di kalangan perempuan Indonesia. Kesadaran ini adalah kesadaran untuk memperoleh hak pendidikan yang sama antara laki-laki dan perempuan, serta hak untuk hidup bersosial.
Setiap tanggal 21 April, selalu diperingati hari Kartini. Untuk momentum hari Kartini kali ini mari kita menggali spirit yang tersirat dalam peringatan hari kartini itu sendiri, untuk pergerakan kaum perempuan di Indonesia. RA Kartini memiliki hasrat yang luar biasa untuk kemajuan perempuan di Indonesia.
Dalam konsep pemikiran Kartini, pendidikan merupakan jalur yang harus ditempuh kaum perempuan, dalam memperoleh pengakuan sejajar dengan laki-laki. RA Kartini yang melakukan perjuangan dengan mengirimkan written teks, dalam mengutarakan pemikiran-pemikiran dan gagasannya untuk pergerakan perempuan. Walaupun beliau dipingit, namun itu tidak menyurutkan semangat beliau untuk memberikan perubahan dan kemajuan yang lebih baik, bagi kaum perempuan di Indonesia. Dan spirit perjuangan dan keteguhan hati RA Kartini inilah, yang patut dicontoh dan menjadi spirit gerakan perempuan Indonesia saat ini.
Di belahan dunia ada begitu banyak perempuan yang mempunyai pemikiran seperi RA Kartini. Tidak terkecuali para perempuan yang ada di samping Rasulullah SAW. Namun untuk perempuan di Indonesia yang memiliki budaya ketimuran, tentu harus mampu menyeleksi pola perjuangan, baik secara pemikirannya maupun sikap serta tindakannya untuk di terapkan pada pola pergerakan perempuan di Indonesia.
Dewasa ini, pengaruh budaya luar yang sebenarnya kurang tepat untuk dicontoh sebagai warga Indonesia, yang memiliki budaya ketimuran sangat mendominasi pada kaum perempuan. Banyak perempuan Indonesia yang terjebak dengan gaya hidup negatif budaya barat.
Data yang diperoleh dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), adalah 51 persen remaja Indonesia telah melakukan hubungan seks pra nikah. Hasil survei ini membuat hati semakin miris. Budaya ini akan mengikis budaya ketimuran dan mengancam bangsa Indonesia. Untuk itu, harus ada upaya penyelamatan dan peningkatan intelektualitas dan juga nilai-nilai budaya ketimuran dan keagamaan, bagi perempuan Indonesia terutama pada pola pikir, sikap dan pergerakan kaum perempuan.
Indonesia memiliki banyak kartini-kartini yang patut dijadikan teladan bagi perempuan indonesia. Seperti yang kita ketahui Indonesia banyak melahirkan kartini-kartini, yang mempunyai integritas dan juga skill yang luar biasa, yang bisa kita jadikan suri teladan dalam pergerakan kaum perempuan selain RA Kartini.
Gerakan perempuan yang selalu digaungkan untuk meraih kesetaraan dan keadilan gender haruslah dimaknai dengan lebih luas dan bijak. Baik laki-laki maupun perempuan mempunyai hak dan kewajibannya masing-masing yang dijelaskan dalam ajaran Islam. Dan kita mempunyai kesempatan yang sama untuk menjalankan hak dan kewajiban kita.
Dewasa ini sesekali kita masih mendengar celotehan beberapa orang yang mengatakan perempuan itu cukup di rumah, di kasur, di sumur, dan di dapur. Celotehan seperti ini tidak perlu kita tanggapi dengan sinis, karena setiap posisi itu punya manfaat dan kebaikan masing-masing. Namun peran itu bukanlah berarti mengekang atau menghambat perempuan untuk melakukan pekerjaan yang lain atau bekarir di luar rumah. Di posisi mana itu adalah pilihan di mana perempuan merasa nyaman.
Contoh perempuan yang ada di samping Rasulullah SAW, pertama Khadijah binti Khuwailid beliau adalah perempuan cerdas yang memiliki kemampuan yang luar biasa dalam mengatur keluarganya. Dia juga seorang pengusaha yang sukses dan disegani, dan beliau banyak membantu perjuangan Rasulullah dalam menegakkan ajaran islam.
Siti Aisyah r.a perempuan hebat yang cerdas dan pemberani. Ia perempuan yang dengan gagah berani ikut dalam peperangan menegakkan ajaran islam, Patima Azzahra, perempuan yang menjalankan tugas-tugas rumahan dengan baik dan sangat patuh pada suami, perempuan yang cerdas dan berakhlakul karimah, Siti Robiah Adawiyah adalah salah seorang perempuan sufi yang mengabdikan seluruh hidupnya hanya untuk beribadah kepada Allah. Mereka adalah perempuan-perempuan tangguh dan hebat namun berakhlakul karimah. Mereka adalah inspiring woman.
Sekarang ini perempuan dan laki-laki mempunyai kesempatan yang sama. Untuk bisa mengambil kesempatan itu perempuan harus cerdas, visioner dan tetap berakhlak baik. Sekarang sudah banyak perempuan yang mampu meraih posisi strategis baik di pemerintahan maupun non pemerintahan.
Di antara kartini-kartini masa kini yang dimiliki oleh Indonesia yakni terbukti, pada susunan kabinet kerja presiden 2014-2019 ada delapan posisi menteri yang diamanahkan pada perempuan. Mereka juga perempuan hebat di bidangnya masing-masing. Ada ibu Khofifah Indar Parawansa yang konsen membina perempuan Muslimat NU yang juga menjabat sebagai menteri Sosial, Ibu Ida Fauziah yang konsen dalam pembinaan perempuan Patayat NU yang juga merupakan anggota Legislatif, dan ibu Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid ( Yenni Wahid ) yang konsen melakukan pembinaan dan menyuarakan hak-hak perempuan melalui politik. Mereka sosok perempuan yang cerdas, visioner dan akhlakul karimah. Beliau mempunyai integritas yang luar biasa dan perjuangan beliau dalam membangun kemajuan perempuan Indonesia patut menjadi teladan bagi perempauan di indonesia.
Dengan pengalaman dan perjuangan mereka dapat membangun pola perjuangan gerakan dan spirit untuk kemajuan perempuan, khususnya perempuan di Indonesia saat ini. Agar pola pikir dan gerakan kita searah dengan pemikiran yang ada pada budaya Indonesia maka kita harus mampu menyaring informasi dan wawasan yang kita dapatkan. Baik melalui komunikasi langsung dan tidak langsung dengan individu lain maupun media. Perempuan muda Indonesia saat ini akan menjadi kartini sejati masa kini jika cerdas, visioner dan akhlakul karimah.
Hari Kartini juga dimaknai sebagai spirit para perempuan untuk mengembangkan kemampuan diri untuk menjadi perempuan yang tangguh, cerdas dan memiliki ahlak yang mulia. Karena dari rahim perempuanlah yang akan melahirkan generasi-generasi yang hebat.
Perempuan adalah tiang negara, sebuah negara akan kokoh dan bermartabat harus memiliki perempuan-perempuan yang hebat pula. Mari sama-sama kita hilangkan diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan. Selamat hari kartini untuk perempuan diseluruh penjuru dunia. By desmiati ishak.(Poy)
(Penulis adalah Sekretaris KOPRI PB PMII)
ConversionConversion EmoticonEmoticon