Seratusan masyarakat yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Menggugat kembali ngelurug ke Kantor Bupati Lampung Utara.


(15/6) Kotabumi.
Seratusan masyarakat yang  tergabung dalam Koalisi Rakyat Menggugat kembali ngelurug ke Kantor Bupati Lampung Utara.
Tujuan yang dibawa masih seperti Aksi pada tanggal 23 Mei dan 5 Juni yang lalu, yaitu mempermasalahkan ketidak disiplinan Kepala Dinas PU yang jarang masuk kerja serta pemungutan setoran proyek 20 persen. Hanya saja, aksi yang dimotori 2 ormas yaitu DPC Posko Perjuangan Rakyat (POSPERA) Lampung Utara dan Komite Anti Rakyat Tertindas (KARAT) kali ini menambahkan rute aksinya ke Kantor Inspektorat Lampung Utara.
Sebelum itu massa mengawali aksi di Kantor Pemda setempat dengan Orasi yang dipimpin oleh Rio Kesuma perwakilan dari KARAT, dalam kesempatan ini Rio selaku Korlap (Koordinator Lapangan) meminta dengan tegas kepada Bapak Bupati Lampung Utara untuk bersedia menemui dan mendengarkan aspirasi mereka.
"Kalau kemarin ketika mencalonkan diri Pak Bupati capek-capek kesana kemari, dari kampung ke kampung, dari desa ke desa hanya untuk mendengarkan keluhan rakyat. Kali ini Bapak tidak perlu seperti itu, karena sekarang kami yang datang kepada Bapak untuk mengutarakan suara kami!" Lantang Rio, yang disambut dengan gemuruh teriakan massa aksi.
Pihak Kepolisian dan Kepala Kesbangpol Pirmansyah selaku Perwakilan Pemda  mencoba memediasi dan meminta 5 orang perwakilan dari pihak demonstran untuk ikut ke dalam ruangan Kantor Bupati. Mediasi sempat alot karena Pirmansyah mengatakan bahwa sekarang Bupati sedang Rakor, sementara Juani Adami ketua DPC Pospera LU meminta garansi untuk dipertemukan dengan Bupati apabila perwakilan mereka ikut ke dalam. Sayangnya Pirmansyah tidak berani menggaransi pertemuan tersebut.
"Kami berjanji akan datang lagi dengan gelombang massa lebih besar. Kami akan terus memperjuangkan apa yang menjadi kebenaran bagi kami sampai akhir hayat." pungkas Rio diakhir Orasinya di Pemda setempat.
Masih sama dengan rute aksi 5 Juni yang lalu, massa melanjutkan aksinya ke Kantor Kejaksaan Negeri Lampung Utara. Awalnya, Koalisi Rakyat Menggugat ingin bertemu langsung dengan Kepala Kejaksaan. Setelah beberapa aksi yang lalu selalu gagal untuk bertemu dengan berbagai alasan, lagi-lagi kali ini niat tersebut kembali kandas karena menurut salah satu pegawai Kejaksaan, Ibu Kajari sedang dinas luar.
"Hari ini, disini, ditempat yang sama. Disaksikan Tuhan, Langit dan Bumi bahwa untuk ketiga kalinya niat baik kami untuk mensupport aparat penegak hukum dalam memperbaiki kinerjanya kembali menemui jalan buntu.
Kemarin Kajari bilang sakit, kali ini tidak mungkin sakit lagi.
Benar, memang selalu ada saja alasan yang dibuat untuk tidak menemui masyarakat yang ingin menyampaikan pendapat dan aspirasinya." Ujar Rio Korlap Perwakilan KARAT, dengan wajah yang merah akibat terik matahari yang sangat panas hari ini.
"Jangan-jangan ini sudah permainan para elit partai politik. Yang kita tahu Bupati kita kan ketua Partai Nasdem Lampura. Ketua Provinsi Partai Nasdem adalah Bupati Lamteng, Hi. Mustafa yang wakil Bupatinya adalah Adik Kandung Kejaksaan Agung." sambung Rio lagi, dan langsung memberi intruksi kepada massa aksi untuk lanjut ke rute terakhir yaitu Kantor Inspektorat Lampung Utara.
Ada pemandangan unik di kantor Inspektorat, ketika massa aksi baru saja tiba. Yaitu suasana kantor tampak lenggang dan sepi, hampir tak ada aktifitas yang berarti. Padahal waktu masih menunjukkan pukul 13.30 WIB.
Tapi tetap saja korlap membacakan pernyataan sikap dan tuntutan kepada Inspektorat Lampung Utara. Mereka meminta pihak inspektorat untuk menyikapi masalah kedisiplinan para pegawai Lampura. Baru setelah hampir 1 jam, massa aksi akhirnya didatangi oleh sekretaris Inspektorat yang tergesa-gesa dan mendengarkan kembali pernyataan massa aksi.
Ketua Pospera Juani Adami didampingi Ketua presidium Rio, mengatakan, "Jangan cuma tegas dengan pegawai dan staf biasa saja masalah disiplin. Coba berani gak menegur itu Kadis PU yang jarang ngantor?"
Tapi jawaban yang diberikan sekretaris sangat mengecewakan yaitu "Nanti kami lapor dulu pada atasan".
Dipenghunjung aksi, dengan izin aparat kepolisian setempat yang bertugas mengawal jalannya aksi, massa aksi akhirnya menyegel pintu kantor tersebut lalu bubar dengan tertib.
(Yp/Yam)
Previous
Next Post »
Thanks for your comment